Kami akan mengulas sedikit mengenai salah satu material jalan raya yang sering kita lalui. Yap, betul, aspal. Aspal merupakan campuran agregat kasar, agregat halus dan filter dengan bahan pengikat pada kondisi panas, yang mana komposisinya telat teratur oleh teknisi profesional.
Pada proyek pembuatan jalan raya ada beberapa jenis aspal yang digunakan yaitu prime coat (Lapis resap pengikat), Tack coat (Lapis perekat), Aspal Hotmix ACB (Asphalt Concrete Base) atau ATB Aspal Hotmix Binder Course (BC), Aspal Hotmix Wearing Course (AC- WC), Aspal Hotmix HRS (Hot Roller Sheet), Aspal Hotmix Fine Grade (FG) dan Sand Sheet.
Untuk mengetahui perbedaan dan fungsinya masing-masing, berikut akan kami jelaskan.
Primer coat adalah lapisan perekat aspal cair yang peletakannya pada bagian atas lapisan pondasi agregat kelas A. Lapisan perekat ini terbuat dari aspal dengan penetrasi 80/100 atau 60/70 yang diencerkan dengan minyak tanah. Volume penggunaannya berkisar dari 0,4 menjadi 1,3 liter/m2.
Fungsi dari aspal primer adalah untuk membuat ikatan antara pondasi agregat dan aspal hotmix. Selain itu, juga berfungsi untuk mencegah lepasnya butiran tambahan selama proses kendaraan sebelum ditutup dengan aspal hotmix.
Setelah itu, Prime Coat juga digunakan untuk melindungi pondasi agregat dari pengaruh cuaca, terutama saat hujan, sehingga air tidak menembus ke dalam agregat dan dapat merusak struktur jalan raya.
Tack coat adalah lapisan perekat berupa aspal cair, yang ditempatkan pada beton atau aspal. Lapisan perekat tersebut meliputi aspal emulsi cepat meresap atau aspal keras. Untuk tujuan penggunaan terpisah, bervariasi dari 0,15 hingga 0,50 / m2, lebih halus dari massa lapisan utama.
Fungsi utama dari Tack Coat adalah untuk menciptakan daya rekat antara lapisan lama dengan lapisan baru.
Asphalt Concrete Base adalah jenis beton aspal yang penggunaannya sebagai pondasi jalan dengan volume lalu lintas tinggi atau lebih banyak kendaraan besar. Ketebalan minimalnya mencapai 5 cm.
Lapisan perekat atau BC adalah lapisan permukaan jalan di bawah lapisan aus (wearing Course) dan diatas lapisan pondasi (Base Course).
Meskipun tidak berhubungan langsung dengan kondisi cuaca, namun umumnya lapisan aspal minimal pada ketebalan 4 cm.
Tujuannya adalah untuk mengurangi tekanan akibat beban lalu lintas pada bagian bawah lapisan jalan.
Wearing course, juga dikenal sebagai Laston, adalah lapisan perkerasan yang terletak pada bagian atas atau permukaan jalan dengan lalu lintas tinggi.
Lapisan terakhir ini memiliki ketebalan minimum 4 cm bertindak sebagai lapisan tahan aus AC-WC, yang dapat meningkatkan ketahanan perkerasan terhadap kerusakan jalan.
Hot Roller Sheet, biasa dikenal dengan HRS atau juga dikenal sebagai Lataston (lapisan tipis).
HRS ini digunakan sebagai lapis permukaan untuk konstruksi jalan dengan lalu lintas sedang dengan ketebalan minimal 3 cm.
Fine Grade atau sering disingkat FG adalah aspal hotmix yang biasa digunakan untuk untuk jalan perumahan dengan beban rendah dengan ketebalan minimal 3 cm.
Shand Sheet, merupakan jenis aspal untuk jalan perumahan dan tempat parkir dengan ketebalan maksimal 2,8 cm.
Demikian ulasan singkat tentang jenis-jenis aspal beserta fungsinya. Jika Anda membutuhkan jasa pengaspalan terutama untuk wilayah Jakarta, Anda bisa menghubungi Jaya Mandiri Group melalui website jayamandirigroup.com atau Anda juga bisa menghubungi kontak berikut ini.
Contact Person : Hery Zeds
Whatsapp : 081510271898
Email : herryzeds@gmail.com
Email Kantor : jayamandiri@gmail.com